Cari Blog Ini

Rabu, 01 September 2010

Misunderstanding EKG "Three Numb"


Hey everybody..


ini cerita didasarkan pada peribahasa "ada gula, ada semut", maka "ada Siwi, ada something stupid"
unik, aneh, menggelikan, menggemaskan,,
bukan rekayasa, melainkan hanya sebuah pengalaman yang membuatku sadar untuk terus belajar..


jadi begini ceritanya,
sewaktu aku praktek di RS pada Juli 2009 yang lalu, sering kali pula aku mendapat jadwal jaga yang sama dengan Siwi..
dan sudah sering pula aku mengalami 'something stupid' ketika bertugas bersama Siwi. meskipun itu bukan kesalahan Siwi sama sekali, tetapi kenapa selalu terjadi saat ada Siwi..
(hehehe, jangan marah Siwi, mungkin memang tidak nyambung, mungkin kebetulan, tapi mungkin perlu diteliti juga korelasinya, "adakah hubungan antara kehadiran Siwi dengan 'something stupid' yang terjadi?"..siapa sukarelawan yang mau meneliti...??)


'something stupid' 1. di bangsal interna (penyakit dalam) lantai 1.
aku dan Siwi disuruh mengajari keluarga pasien memberi makan bubur via sonde (NGT), saat menghilangkan gelembung udara dari dalam spuit..gag bisa2..udah dicetok2 gitu sampe kuku jariku nyeri..(abis bubur kan lebih kental, koloid, jadi susah)..dan akhirnya malah mencetnya kebablasen, kira2 10 ml bubur itu muncrat ke arah atas lalu membentuk lintasan parabola, dan pada koordinat (x, y) bubur itu berhenti pada tembok di depannya..ceprott! menjadi grafiti karya pelukis amatiran. ada juga yang mengenai baju dan daguku..
Siwi yang dari tadi mengeklem selang,, tertawa melihat wajahku yang tak karuan..
bapak2 keluarga pasien juga tersenyum ditahan2, "nyemprot nggih mbak?"
aku makin meringis malu..
lalu kulirik pasien, ibu2 yang sudah sepuh, berbaring di kasur tanpa ekspresi, mulutnya sedikit terbuka tapi tak bicara secuil pun, kelopak matanya menutup, dalam hati aku berharap ia membelaku....ya gag mungkin laah,, tu pasian kan gag sadar, makanya dipasang sonde..!!
fakta: ada Siwi


'something stupid' 2. di bangsal kebidanan lantai 3.
aku, Siwi, seorang perawat, dan seorang dokter yang agak gemuk berkulit putih sedang dalam perjalanan menuju bangsal kebidanan lantai 3. kami mengendarai lift.
aku dan Siwi baru kembali dari lab mikro.klinik..dengan selembar kertas berkas hasil pemeriksaan ada di tangan.
lalu sang dokter bertanya tiba2: "itu berkas apa mbak?"
kujawab: "hasil pemeriksaan darah pasien"
dokter: "habis dari mikro?"
Siwi: "iya"
dokter: "mau ke lantai 2 atau 3?'
Siwi dan aku: "lantai 3"
dokter: "tahu nggak maksud yang tertera di kertas itu? bisa membaca hasilnya?"
aku jawab: "tidak, kami tadi hanya disuruh mengambilnya"
(batinku ni dokter cerewet amat dari tadi tanya)
dokter tanya lagi: : "wah, berarti mbak2 ni dari tadi hanya jadi tukang antar"
(aku mangkel)
dokter: "di sini tu harus tau...jangan cuma karena disuruh..bla bla.."
(aku makin mangkel, dan saking mangkelnya, saat pintu lift terbuka, aku langsung melesat keluar bersama perawat tadi tanpa melihat di situ lantai berapa, kupikir sudah sampai lantai 3)
dokter: " hei..mbak2..ini masih lantai dua..tuh dilihat papannya..maen ngloyor aja.,.(sambil tertawa kesenangan seperti merasa menang)
Siwi juga terbahak melihat tampangku yang semerah apel campur cabe. bibirku sudah terkatup rapat..dengan malu yang sangat aku kembali masuk ke dalam lift dan melanjutkan perjalanan...
fakta: ada Siwi


the next plot..
saat itu adalah minggu terakhir kami praktek, dan tak ada tanda2 yang mengindikasikan akan terjadi 'something stupid' bersama Siwi seperti yang telah kualami di bangsal2 sebelumnya. pekerjaan berlangsung nyaman2 saja. adem ayem, dan santai. bahkan di bangsal terakhir yang semestinya kami seriusi pekerjaannya karena itu adlh bangsal kebidanan, kami justru sempat menjadi buruh cuci botol2 obat 2 baskom besar penuh pada hari pertama..botol2 obat itu akan dimanfaatkan ulang. entah buat apa..kalau seragam putih2 kami dilepas dan diganti baju gombal, niscaya para keluarga pasien akan mengira kami ini petugas 'cleaning service' atau sejenisnya..
"mbak2, tolong lantai yg bagian sini dipel sekalian ya..tadi bapaknya muntah, piringnya cuciin juga ya"..waduh!!


pada hari kedua dan ketiga, aku dan mbak roya malah diminta menyusun bendera berbentuk belah ketupat kecil2 yang dirangkai berselang-seling antara merah dan putih..merahnya 6, putihnya juga 6. maklum,, sebentar lagi mau tujuh belasan jadinya pekerjaan 'tersier' itu dilimpahkan pada para praktikan..kita sih enjoy2 aja,.berasa jadi anak TK lagi..aku geli melihat mbak roya mencoba2 meniup balon bentuk 'lope2'..tapi gag bisa2..pipinya mbak roya udah menggelembung dua2nya seperti perut ikan mas koki.haha..


perasat yang lain pun sama seperti yang kami kerjakan di bangsal2 lainnya..hanya saja di situ lebih mantap dan marem untuk urusan mandi-memandikan bayi...
"time for babies to take a bath..!!" dan seketika itu pula bayi2 mungil yang berjumlah sekitar 20-an serentak bersuara.. "OEEKKK...OOEEKKKK....OOEEEKKKKK!!!"
para perawat memerintah kami,
"kamu dik, bayi ini, itu, dan ini"
"kalo kamu dik, bayi ini, itu, dan ini"
"pokoknya mandiin yang bener ya...tu dicek, airnya masih kepanasan nggak? kasian ntar dedek bayinya kecantang kalo panas2.."
dan aku kelimpungan mendapat bayi yang 'hiperaktif', dia memegang erat kain baju seragamku tepat di bagian sensitif yang mampu menghasilkan air susu..duh,,tubuhnya tidak bisa diam, kepalanya menoleh ke sana kemari. bisa kupastikan nilai skor APGAR bayi itu 2 untuk kriteria 'activity'!


selanjutnya, kami juga masih sering jalan2 ke lab sitologi dan mikrobiologi klinik untuk menyerahkan spesimen darah maupun urin yang harus diperiksa..lalu beberapa jam kemudian kami harus kembali untuk mengambil data2 hasil pemeriksaan spesimen..sekali lagi, jika seragam putih2 kami dilepas dan diganti baju oranye nyeter, kami akan seperti 'pak pos'..hanya saja yang di antar bukan surat melainkan 'darah' dan 'urin', atau bahkan 'feses'...hehehe


dan inilah puncaknya..2 hari sebelum praktek di RS berakhir,,
ketika keadem-ayeman itu terenggut oleh seorang residen bertampang killer yang tiba2 mendatangi kami, para praktikan, yang sedang leyeh2 di bangku2 di samping nurse station..
aku dan Siwi sedang membuat laporan harian sambil sibuk ngobrol ngalor-ngidul. mas2 dr akper A juga sedang ngobrol dengan teman2 praktikan yang lain:1 mas2 dan 2 mbak2 dari akper B, serta 3 mbak2 dari akper yang lain lagi..


Sang Residen langsung bertanya,,
"Mbak, sudah disiapkan EKG 'three numb'?" pertanyaan sang Residen terarah kepada Siwi.
Telingaku berdiri. aku berpikir. EKG 'three numb'..? THREE NUMB, ejaku dalam hati. apakah gerangan itu?
Siwi (bingung): "Sudah dok, sudah saya siapkan bersama mas X tadi di sebelah pasien Y.."
Residen naik alisnya: "dan hasilnya? mana?"
Siwi (tambah bingung): "kan tadi dokter menyuruh menyiapkan saja??
mas X dari akper B membuang muka dan malah bergabung dengan praktikan lain. semuanya pura2 sibuk. kini sasaran empuk sang Residen teralih kepadaku juga,,
"masa praktikan tidak bisa nyetel EKG?pokoknya saya mau EKG 'three numb' sekarang juga..mbak perawat, gimana ni mahasiswa2 kok kayak gini??", semprot sang Residen.
Aku refleks membela diri.."kami masih semester 2 dok..selama ini kami juga belajar memasang EKG tapi tidak sendirian..saya juga baru 1 kali mendapat kesempatan melihat cara memasang EKG. bukan berati kami tidak bisa!" ujarku sambil berpikir lagi tentang EKG 'three numb'..tapi dilihat dari kata2nya kok artinya aneh ya...three = 3, numb = kaku/mati rasa..
kalau digabungkan semua..EKG 'three numb' = EKG untuk membuat 3 pasien mati rasa?? atau EKG supaya pasien 3x mati rasa?? tapi kan EKG buat mengetahui grafik denyut jantung..bukan untuk efek anestetik,,
apa sihh? apa aku yang salah dengar..sepertinya aku juga sedang ngeblank saat itu..gag nyambung!
kulihat Siwi, wajahnya sudah pias dan mati rasa..undescribed lah pokoknya....
mbak perawat juga tidak membela kami, justru memojokkan.."iya dok, mahasiswa sekarang ya kayak gitu!" duh, lengkap sudah penderitaan kami berdua...mas X menghindar, residen menyerang, perawat ikut2an..
aku alihkan pikiranku dengan melihat2 buku status pasien..Siwi lalu ikut2an..aku tau perasaannya..maafkan aku Siwi tidak bisa membantu banyak..
kemudian seorang perawat yang lain bersama residen itu segera ke ruang di mana pasien Y dirawat..melakukan penyetelan EKG sendiri..(kami tidak diajak, hiks)
dan..oops..saat aku membaca status..
ternyata status di hadapanku itu adalah status pasien Y yang mau di-EKG td..
aku kini tau maksudnya..


bukan EKG 'three numb'..
melainkan EKG 'Trinem'..'Trinem' adalah nama pasien Y tadi
artinya,, jika sang residen memberi titah: "cepat EKG 'Trinem'!"
itu maksudnya, dalam versi EYD adalah...


"Mbak, tolong pasien yang bernama trinem di kamar sekian dilakukan pemasangan EKG..hasilnya nanti diserahkan kepada saya, ya.."


Kurang lebih begitu..aku pun tertawa2 sendiri..kulihat lagi wajah Siwi: masih seram. dingin.
wajar saja..karena telah terjadi misunderstanding.. soalnya sang Residen nyuruhnya cuma
"siapkan EKG!"
hahaha


dan fakta yang bisa aku sajikan lagi ketika menghadapi kejadian tersebut adalah: ada Siwi.




sekian dan terima kasih...^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar