Cari Blog Ini

Sabtu, 23 Oktober 2010

"Ayam Goreng Tujuh Turunan"

Bagi yang suka masak,, menu ayam goreng memang sudah biasa disajikan. Simpel dan banyak yang menyukai.

Namun kebanyakan yang saya temui di 'lahan' (bahasanya bo..hehe),, rata2 menggunakan bumbu 'uyah bawang' (garam dan bawang putih doang-red.)

Oleh karena itu kini saya akan membagi resep yang diwariskan dari Ibu saya. Disebut "ayam goreng tujuh turunan",, karena memang resepnya sudah turun-temurun. Selain itu,, bumbunya pun menggunakan 7 komponen; yakni bawang merah, bawang putih, miri, ketumbar, kunyit, jahe, dan garam+gula (pengganti vetsin atau moto). Semuanya menggunakan bahan alami, karena Ibu saya memang jarang menggunakan penyedap rasa yang mengandung MSG.

Berikut uraian lengkapnya:

Bahan: Ayam 1 kg, dibersihkan dulu ya tar,,,

Bumbu:
Bawang merah 5 biji
Bawang putih 3 biji
Miri 3 biji
Ketumbar 1/2 sdm
Kunyit 2 ruas jari
Jahe 2 ruas jari
Garam+gula secukupnya/sesuai selera
(semua bumbu di atas dihaluskan ya..)

Cara membuat:
1.rebus ayam dalam penggorengan (wajan) yang diisi dengan air hampir penuh;
2.masukkan bumbu yang sudah dihaluskan tadi;
3.tunggu hingga mendidih dan airnya hampir habis (sehingga bumbunya akan meresap ke dalam daging ayam)
4.tinggal siapkan wajan kedua (kalo gak punya pinjem tetangga dulu, biar cepet :p)
5.panaskan minyak..dan ayam berbumbu tadi siap digoreng;
6.hmm..yummy,, siap disajikan,, ;-)

-selamat mencoba-

Rabu, 01 September 2010

Gilda !!

Dulu aku tidak seperti ini

Ingin rasanya kembali ke masa kecil
bebas ke mana pun bersamamu
tanpa ada ikatan emosi
leluasa menggandeng tanganmu
tanpa ada gelenyar listrik di sini

Kini memandangmu adalah sesuatu
yang sulit
bahkan adanya dirimu di sana
serasa menghujam diriku jauh di sini

Bagaimana mungkin ini terjadi?
Kau katakan kepadaku
tak usah berpuisi
Kau minta kepadaku
jujur pada diri sendiri

Namun apa kau pernah tahu?
Apakah lebih baik aku berterus terang
tetapi menjadi gila
Ataukah lebih baik diam
tetapi berharap sesuatu yang kusembunyikan
itu menjadi indah?

Inilah cara yang aku bisa
Berpuisi segila-gilanya

The Eternity Code

Kodrat sudah pasti berbeda
Kau logika sedang aku perasaan
Sang Pencipta tak mungkin salah Berkehendak
Memang beginilah adanya
Kau lelaki sedang aku wanita
Kau bertahta sedang aku bermahkota

Wahai pemuda
Kaulah yang terbaru yang tak sengaja hilang
Dulu pernah dekat tapi tak sengaja terhalang
Kaulah yang terkini dicari-cari segala orang

Wahai pemuda
Tak sadarkah apa yang kau tebarkan?
ucapan, perhatian, pandangan, segala daya upaya
tingkah laku, berikut manis senyum langkahmu
Menawan dikata orang
Kusimpan di hati dalam

Satu yang tak kumengerti belum terungkap
Tabir masih menutup rapat menunggu  giliran
menanti kata kunci sandi abadi
Selama ini kau hadapi kami dengan akal kepalamu
kau akrabi kami dengan filsafat cemerlangmu

Sekali lagi, logika
Hanya aku yang tahu
bahwa saat itu kau tengah tegakkan diri menata hati
Itulah hatimu yang lama bersembunyi
menanti kata kunci sandi abadi
mencari perasaan yang tak mati

Wahai pemuda
Mungkinkah perasaanku kau logika?
Mungkinkah hatimu berlapang dada?
menerima cinta sebagai kata kunci sandi abadi
barangkali memang cinta-lah kata kunci sandi abadi

Asmara

ku telah jatuh cinta, pada indah dirinya
lemah lembut sikapnya membuatku tersentuh
kupejamkan mataku menikmati semua
perasaan cintaku, berharap dia mengerti


*ayah, bunda
izinkan aku tuk mencintai dia
dengan restu dan doa darimu
yakinlah pada pilihan hatiku
*ayah, bunda
izinkan aku tuk slalu bersamanya
meski harus kulewati waktu
yang kan menguji kesabaranku
inikah asmara, inikah asmara
inikah asmara


kupejamkan mataku, mengalir bulir lembut...
air mata bahagia, menemukan cintaku..


back to *

(created by Salma Nusaiba in August, the special days)

Mau Fotokopi Kok ke LAUNDRY ???

GINI nih akibatnya..


kalo otak udah penat berpikir, tangan kaki lelah bekerja, perut berkotek2 minta diisi..dan kedua kelopak mata setengah menutup, merem melek, merem melek..


suatu hari di penghujung tahun 2009 kmrin, aku baru pulang dari kampus..kuliah mpe sore, trus nemani temenku presentasi proker himadan di hadapan dema fk uns, mana wktu presentasi da oglangan sgala, lumayan lama, so ga bisa baca hardfile, akhirnya baca softfile di laptop, itu pun tmenku sambil nundak-nunduk terus..ya namanya mati lampu tau kan rasanya..kasian sih..tapi apa boleh buat aku hanya bisa mendukungnya lewat tatapan mata yg penuh doa (sok puitis ya..)
trus abis tu aku bablas tancap di rapat bem fk..tu pun telat..dah meh maghrib gitu deh..


lalu aku pulang dengan menahan rasa lapar karna blm smpat makan siang..sementara aku dititipi hardfile tu proker untuk disampaikan ke tmen skelas, bndahara dema..ya udah deh aku iyakan soalnya kos temenku tu jg dket dgn kosku..


aku pulang ke kos dulu u/ acara wajib (solat, mandi)..tapi blm maem juga..coz masih ngerjain apa gitu lupa..saking asiknya..nulis, baca, dll..sampe lupa jg kalo dititipin tu hardfile..


ee..sktr jm 9-an aku d sms si bndahara dema td, dsuruh k kosnya u/ menyerahkan tu hardfile..harus segera diedit katanya..duh, salma ini..batinku dlm hati..lupa ya lupa tapi ga pake ngaret dong.. ;D


akhirnya aku melesat ke kosnya..ngasih hardfile proker itu, dan tanpa banyak ba-bi-bu aku pamit..


suddenly, tiba2, teka2..di tengah jalan teringat lagi kalau aku harus memfotokopi slip setoran bank punya kakakku..buat dikumpulin ke bag administrasi kebidanan..paling lambat hari besoknya buat ngumpulin..sementara kakakku ga bisa ke solo sndiri coz masih brada di cilacap..


oke deh..dengan tekad yang bulat meski ngantuk+lapar+lelah..aku langkahkan kaki menuju fotokopian terdekat..di depan sebuah printing center..


secara sekilas, menurut sudut pandangku tu fotokopian terdiri dari 2 bagian, KIRI dan KANAN..hanya seperti disekat saja..
(batinku di dalam hati, keren juga ni fotokopian, buka fotokopian lgsung 2 ruang gitu, kiri kanan..mantap)
lalu aku masuk ke bag kiri fotokopian itu..sang ibu2 pnjaganya langsung menyambut hangat..


aku balas tersenyum simpul (dah ngantuk sih), dan nyerocos bgtu saja, "bu..ini slip difotokopi 4 lembar hvs ya bu.."


dari sambutan hangat si ibu berubah menjadi kerutan dahi, ada 3 kerutannya..pertanda tak beres..
"ini slip? buat apa mbak? kok..?"


hah? maksudnya? aku masih belum ngeh juga..kok ibu'nya malah tanya sih..


tanpa sadar kuedarkan pandangan mataku ke seantero fotokopian itu..dan..


"mbak, kalo fotokopi tu di sebelah situ mbak..bukan di sini.. ini laundrian mbak.." kata si ibu sambil terkekeh2..sambil menunjuk "fotokopian yang SEBENARNYA" di sebelah kananku..


duh..malu sekali aku..entah wajah ini sudah seperti apa..orang2 di sekitar pun tertawa..
ternyata 'fotokopian' yang aku masuki itu adlh LAUNDRY..


abis sih..ga jelas juga..bentuk mejanya kayak fotokopian di sebelahnya, tumpukan baju di atasnya kayak tumpukan kertas..mesin cucinya tampak seperti mesin fotokopi jg..SWEAR,, kalo dari jauh, apalagi malem..(n ditambah ga ngeliat papan namanya), tu laundry mirip fotokopian..


dan..salahku jg aku sih sebenernya..tidak menuruti sinyal positif tubuh..ngantuk, lapar, capek, lelah..hasilnya ya salah masuk tuh..


mau fotokopi masuknya malah ke LAUNDRY.. ntar slip setoran bank-nya ga jadi 4 lembar tapi jadi BASAH..hehehe


:p ;p

Misunderstanding EKG "Three Numb"


Hey everybody..


ini cerita didasarkan pada peribahasa "ada gula, ada semut", maka "ada Siwi, ada something stupid"
unik, aneh, menggelikan, menggemaskan,,
bukan rekayasa, melainkan hanya sebuah pengalaman yang membuatku sadar untuk terus belajar..


jadi begini ceritanya,
sewaktu aku praktek di RS pada Juli 2009 yang lalu, sering kali pula aku mendapat jadwal jaga yang sama dengan Siwi..
dan sudah sering pula aku mengalami 'something stupid' ketika bertugas bersama Siwi. meskipun itu bukan kesalahan Siwi sama sekali, tetapi kenapa selalu terjadi saat ada Siwi..
(hehehe, jangan marah Siwi, mungkin memang tidak nyambung, mungkin kebetulan, tapi mungkin perlu diteliti juga korelasinya, "adakah hubungan antara kehadiran Siwi dengan 'something stupid' yang terjadi?"..siapa sukarelawan yang mau meneliti...??)


'something stupid' 1. di bangsal interna (penyakit dalam) lantai 1.
aku dan Siwi disuruh mengajari keluarga pasien memberi makan bubur via sonde (NGT), saat menghilangkan gelembung udara dari dalam spuit..gag bisa2..udah dicetok2 gitu sampe kuku jariku nyeri..(abis bubur kan lebih kental, koloid, jadi susah)..dan akhirnya malah mencetnya kebablasen, kira2 10 ml bubur itu muncrat ke arah atas lalu membentuk lintasan parabola, dan pada koordinat (x, y) bubur itu berhenti pada tembok di depannya..ceprott! menjadi grafiti karya pelukis amatiran. ada juga yang mengenai baju dan daguku..
Siwi yang dari tadi mengeklem selang,, tertawa melihat wajahku yang tak karuan..
bapak2 keluarga pasien juga tersenyum ditahan2, "nyemprot nggih mbak?"
aku makin meringis malu..
lalu kulirik pasien, ibu2 yang sudah sepuh, berbaring di kasur tanpa ekspresi, mulutnya sedikit terbuka tapi tak bicara secuil pun, kelopak matanya menutup, dalam hati aku berharap ia membelaku....ya gag mungkin laah,, tu pasian kan gag sadar, makanya dipasang sonde..!!
fakta: ada Siwi


'something stupid' 2. di bangsal kebidanan lantai 3.
aku, Siwi, seorang perawat, dan seorang dokter yang agak gemuk berkulit putih sedang dalam perjalanan menuju bangsal kebidanan lantai 3. kami mengendarai lift.
aku dan Siwi baru kembali dari lab mikro.klinik..dengan selembar kertas berkas hasil pemeriksaan ada di tangan.
lalu sang dokter bertanya tiba2: "itu berkas apa mbak?"
kujawab: "hasil pemeriksaan darah pasien"
dokter: "habis dari mikro?"
Siwi: "iya"
dokter: "mau ke lantai 2 atau 3?'
Siwi dan aku: "lantai 3"
dokter: "tahu nggak maksud yang tertera di kertas itu? bisa membaca hasilnya?"
aku jawab: "tidak, kami tadi hanya disuruh mengambilnya"
(batinku ni dokter cerewet amat dari tadi tanya)
dokter tanya lagi: : "wah, berarti mbak2 ni dari tadi hanya jadi tukang antar"
(aku mangkel)
dokter: "di sini tu harus tau...jangan cuma karena disuruh..bla bla.."
(aku makin mangkel, dan saking mangkelnya, saat pintu lift terbuka, aku langsung melesat keluar bersama perawat tadi tanpa melihat di situ lantai berapa, kupikir sudah sampai lantai 3)
dokter: " hei..mbak2..ini masih lantai dua..tuh dilihat papannya..maen ngloyor aja.,.(sambil tertawa kesenangan seperti merasa menang)
Siwi juga terbahak melihat tampangku yang semerah apel campur cabe. bibirku sudah terkatup rapat..dengan malu yang sangat aku kembali masuk ke dalam lift dan melanjutkan perjalanan...
fakta: ada Siwi


the next plot..
saat itu adalah minggu terakhir kami praktek, dan tak ada tanda2 yang mengindikasikan akan terjadi 'something stupid' bersama Siwi seperti yang telah kualami di bangsal2 sebelumnya. pekerjaan berlangsung nyaman2 saja. adem ayem, dan santai. bahkan di bangsal terakhir yang semestinya kami seriusi pekerjaannya karena itu adlh bangsal kebidanan, kami justru sempat menjadi buruh cuci botol2 obat 2 baskom besar penuh pada hari pertama..botol2 obat itu akan dimanfaatkan ulang. entah buat apa..kalau seragam putih2 kami dilepas dan diganti baju gombal, niscaya para keluarga pasien akan mengira kami ini petugas 'cleaning service' atau sejenisnya..
"mbak2, tolong lantai yg bagian sini dipel sekalian ya..tadi bapaknya muntah, piringnya cuciin juga ya"..waduh!!


pada hari kedua dan ketiga, aku dan mbak roya malah diminta menyusun bendera berbentuk belah ketupat kecil2 yang dirangkai berselang-seling antara merah dan putih..merahnya 6, putihnya juga 6. maklum,, sebentar lagi mau tujuh belasan jadinya pekerjaan 'tersier' itu dilimpahkan pada para praktikan..kita sih enjoy2 aja,.berasa jadi anak TK lagi..aku geli melihat mbak roya mencoba2 meniup balon bentuk 'lope2'..tapi gag bisa2..pipinya mbak roya udah menggelembung dua2nya seperti perut ikan mas koki.haha..


perasat yang lain pun sama seperti yang kami kerjakan di bangsal2 lainnya..hanya saja di situ lebih mantap dan marem untuk urusan mandi-memandikan bayi...
"time for babies to take a bath..!!" dan seketika itu pula bayi2 mungil yang berjumlah sekitar 20-an serentak bersuara.. "OEEKKK...OOEEKKKK....OOEEEKKKKK!!!"
para perawat memerintah kami,
"kamu dik, bayi ini, itu, dan ini"
"kalo kamu dik, bayi ini, itu, dan ini"
"pokoknya mandiin yang bener ya...tu dicek, airnya masih kepanasan nggak? kasian ntar dedek bayinya kecantang kalo panas2.."
dan aku kelimpungan mendapat bayi yang 'hiperaktif', dia memegang erat kain baju seragamku tepat di bagian sensitif yang mampu menghasilkan air susu..duh,,tubuhnya tidak bisa diam, kepalanya menoleh ke sana kemari. bisa kupastikan nilai skor APGAR bayi itu 2 untuk kriteria 'activity'!


selanjutnya, kami juga masih sering jalan2 ke lab sitologi dan mikrobiologi klinik untuk menyerahkan spesimen darah maupun urin yang harus diperiksa..lalu beberapa jam kemudian kami harus kembali untuk mengambil data2 hasil pemeriksaan spesimen..sekali lagi, jika seragam putih2 kami dilepas dan diganti baju oranye nyeter, kami akan seperti 'pak pos'..hanya saja yang di antar bukan surat melainkan 'darah' dan 'urin', atau bahkan 'feses'...hehehe


dan inilah puncaknya..2 hari sebelum praktek di RS berakhir,,
ketika keadem-ayeman itu terenggut oleh seorang residen bertampang killer yang tiba2 mendatangi kami, para praktikan, yang sedang leyeh2 di bangku2 di samping nurse station..
aku dan Siwi sedang membuat laporan harian sambil sibuk ngobrol ngalor-ngidul. mas2 dr akper A juga sedang ngobrol dengan teman2 praktikan yang lain:1 mas2 dan 2 mbak2 dari akper B, serta 3 mbak2 dari akper yang lain lagi..


Sang Residen langsung bertanya,,
"Mbak, sudah disiapkan EKG 'three numb'?" pertanyaan sang Residen terarah kepada Siwi.
Telingaku berdiri. aku berpikir. EKG 'three numb'..? THREE NUMB, ejaku dalam hati. apakah gerangan itu?
Siwi (bingung): "Sudah dok, sudah saya siapkan bersama mas X tadi di sebelah pasien Y.."
Residen naik alisnya: "dan hasilnya? mana?"
Siwi (tambah bingung): "kan tadi dokter menyuruh menyiapkan saja??
mas X dari akper B membuang muka dan malah bergabung dengan praktikan lain. semuanya pura2 sibuk. kini sasaran empuk sang Residen teralih kepadaku juga,,
"masa praktikan tidak bisa nyetel EKG?pokoknya saya mau EKG 'three numb' sekarang juga..mbak perawat, gimana ni mahasiswa2 kok kayak gini??", semprot sang Residen.
Aku refleks membela diri.."kami masih semester 2 dok..selama ini kami juga belajar memasang EKG tapi tidak sendirian..saya juga baru 1 kali mendapat kesempatan melihat cara memasang EKG. bukan berati kami tidak bisa!" ujarku sambil berpikir lagi tentang EKG 'three numb'..tapi dilihat dari kata2nya kok artinya aneh ya...three = 3, numb = kaku/mati rasa..
kalau digabungkan semua..EKG 'three numb' = EKG untuk membuat 3 pasien mati rasa?? atau EKG supaya pasien 3x mati rasa?? tapi kan EKG buat mengetahui grafik denyut jantung..bukan untuk efek anestetik,,
apa sihh? apa aku yang salah dengar..sepertinya aku juga sedang ngeblank saat itu..gag nyambung!
kulihat Siwi, wajahnya sudah pias dan mati rasa..undescribed lah pokoknya....
mbak perawat juga tidak membela kami, justru memojokkan.."iya dok, mahasiswa sekarang ya kayak gitu!" duh, lengkap sudah penderitaan kami berdua...mas X menghindar, residen menyerang, perawat ikut2an..
aku alihkan pikiranku dengan melihat2 buku status pasien..Siwi lalu ikut2an..aku tau perasaannya..maafkan aku Siwi tidak bisa membantu banyak..
kemudian seorang perawat yang lain bersama residen itu segera ke ruang di mana pasien Y dirawat..melakukan penyetelan EKG sendiri..(kami tidak diajak, hiks)
dan..oops..saat aku membaca status..
ternyata status di hadapanku itu adalah status pasien Y yang mau di-EKG td..
aku kini tau maksudnya..


bukan EKG 'three numb'..
melainkan EKG 'Trinem'..'Trinem' adalah nama pasien Y tadi
artinya,, jika sang residen memberi titah: "cepat EKG 'Trinem'!"
itu maksudnya, dalam versi EYD adalah...


"Mbak, tolong pasien yang bernama trinem di kamar sekian dilakukan pemasangan EKG..hasilnya nanti diserahkan kepada saya, ya.."


Kurang lebih begitu..aku pun tertawa2 sendiri..kulihat lagi wajah Siwi: masih seram. dingin.
wajar saja..karena telah terjadi misunderstanding.. soalnya sang Residen nyuruhnya cuma
"siapkan EKG!"
hahaha


dan fakta yang bisa aku sajikan lagi ketika menghadapi kejadian tersebut adalah: ada Siwi.




sekian dan terima kasih...^^

Senin, 30 Agustus 2010

Not Only Cook, But Also..

tau nggak teman2?

kalo di rumahku, masak tu kadang2 pake teori sains segala..baca nih..

tanggal 1 januari 2010 yg lalu, ibu, aku, dan ka2k masak ikan mujair..aku brpikir hawanya kok agak spesial gimana gitu ya..coz jarang banget di rumah masak mujair, apalagi adiku ga bgtu doyan tu ikan..
oo..trnyata ada 'tmen' ka2kku yg datang jauh2 dari blitar, katanya sih mau menghabiskan cuti taun barunya dgn jalan2 ke pasar malam di salatiga.. (emangnya di blitar ga ada pasar malam ya??)

hehe, lanjut2,,
untuk memasak ikan mujair goreng..

bahan: ikan mujair yg udah mati sebanyak 1 kg

bumbu:
bawang merah 4 butir
bawang putih 3 butir
kemiri 3 biji
garam kira2 1 sdm
jahe n kunyit @ 2 cm
gula secukupnya/sesuai selera
(smua bumbu diuleg sampe halus,kalo punya blender boleh pake blender, biar tangan ga pegel..hehe)

slanjutnya, para ikan udah dibersihin, dibuka insangnya n kotoran2 di dalamnya pada dibuang..ka2kku lalu memanggil adikku dan berkata,
"ni dek, ikannya mbak bersihin sebersih2nya..diliat tuh..bersih kan..?makanya ntar harus doyan lho..kan km dah liat ndiri proses sterilisasinya.."
adikku: "iya2..aku doyan kok kalo bersih gitu.,"
kalo menurutku, sudah sepantasnya tiap orang mau makan mujair..ya itung2 buat ngehargain Bapak Mujahir yg sudah berjasa menemukan jenis ikan ini utk pertama kalinya di Indonesia..

oiya, perlu diketahui bahwa ikan mujair adalah saudaranya ikan nila yg konon berasal dari kawasan air tawar di daratan Belanda sana, dengan komponen tubuh yg kurang lebih pun sama..nah kok bisa nyampe Indonesia ya? bagaimana cara si ikan air tawar itu untuk bermigrasi ke negara mantan jajahan Belanda sejauh sekian mil, sementara ikan itu harus melewati laut yg asin? bukankah ia akan mati di laut karna smua komposisi tubuhnya akan tersedot ke seantero air laut??
-maka, maha suci Allah dengan segala ciptaan-Nya yg menakjubkan di muka bumi ini..- :-)

lanjut ke cerita masak deh..

lalu, para ikan sesudah dibersihin dimasukin ke baskom untuk dicampur dengan bumbu yg udah diuleg tadi..

kata ibu: "bumbu buat goreng ikan udah dibikin kental..kok waktu dilumurin ke ikannya di baskom jadi encer banget, ngecembeng.."

jwb ka2kku: "di dlm ikannya masi bnyk airnya bu..kan td dcmpur ma es batu di kulkas.."

sambungku: "iya bu, akhirnya tu air masuk k tubuh si ikan..cairan dlm tubuh ikan kan lbh pekat, jadi air yg ada di luar ketarik masuk...so bumbunya skarang jd encer bu..kelumuran air es dari tubuh ikan"

"oo gitu ya..itu teori apa?," kata ibuku lagi, tampaknya tertarik dengan teori yang kami lontarkan..

"teori tekanan osmosis bu..", jwbku, dlm hati bersyukur..untung aja dapet teori osmosis dari bu dewi, guru biologi smp.ku dulu..jadi mudeng skrg..
(dan sgala ssuatu yg qt pelajari dgn sungguh2 ga sia2 trnyata)

ibu: "ya udah, skrg digoreng gih ikannya..tamu kita yang dari blitar ntar keburu berjamur nungguin masakan kita mateng..hehe"

maka ka2kku menggoreng ikan2 tersebut, ee trnyata ktika dibalik si ikan lengket ke wajan..pdhl minyaknya juga sudah separo wajan sampe kayak kolam loh..

"apa minyaknya kurang?" tanyaku smabil mengamati.

"ga kok..udah pas..", kata ibu dan ka2k.

"apa karna masih banyak air di tubuh ikan2 ini ya?" pikir ka2kku..merenungi teori tadi..
"ah, nggak ah..mungkin wajannya aja yg udah aus..trlalu lama dipakai..", jwbnya sndiri.

tiba2..pletik..pletik..pletik..minyaknya berloncatan ke arah kami, alias kami kepletikan minyak..

"nah..kalo ini bener, minyak gorengnya mletik2 ke kita, brarti krna masih banyak airnya..", sambung ibu, giliran berteori.

"iya bu, minyak kan selalu kontra ma air..", lanjutku.

ka2kku giliran menyahut: "betul..minyaknya berontak karna perang ma air..jadinya mletik.."

dan adu teori masih berlanjut..
"lantas, kok ikannya masih lengket2 gitu..?jadi nggak ayu lagi kalo disuguhin..", tanyaku.

ibu sendiri yg menjawab:
"hehe..sperti kata ka2kmu tadi, emang karna wajannya udah jelek aja kali..udah tua..permukaan dalamnya udah nggak bagus lagi, tapi nggak papa, rasa ikannya pasti te2p enak kok..kan bumbu kita beda ma yg lain.."

"iya, resep 'tujuh turunan'..kalo yg lain biasanya cuma pake uyah bawang, hehehe..," sambungku mengakhiri adu teori sains di dapur pada pagi hari itu.

by: Salma Nusaiba
(1 Januari 2010, at happy house)

PRAY

                                                                           Gemolong, 7.7.'10

Aku di sini karena banyak yang menjadikanku tumpuan harapan
Aku di sini dengan setiap kekuatan dan usahaku
detik demi detik, waktu demi waktu
sesuatu di luar sana membuatku untuk menjadi 'berbeda'
seperti mutiara dalam kerang di laut tenang
Maka aku pun berusaha menjadi seperti itu
Berusaha menempuh jalan yang satu ini
jalan yang sukar, memang
penuh kelokan dan sangat terjal

Meski segala sesuatu yang indah belum tampak nyatanya
tetapi itulah yang aku harap akan datang menjadi
kebahagiaanku yang abadi
menjadi pemuas rindu dalam hati selama ini
menjadi penenang atas penantian sejauh ini
karena aku yakin segala sesuatu pasti akan saling sesuai dan saling sejajar pada waktunya nanti

Even though you're not responding me...
aku akan tetap menjadi lilin yang bercahaya,
sebab sebelumnya telah ada lilin-lilin yang menyalakan diriku
Ayah, Ibu, dan saudara-saudaraku
Mereka yang menjagaku,
dan aku pun akan menjaga mereka
Segala permintaan mereka kini menjadi minyak wangi cantik
yang terus mengasahku menjadi mutiara halus yang tetap terjaga

Can you see me here..?

Even though you're not responding me...
Aku akan tetap menjaga mutiara ini, hingga tiba saatnya nanti
Hingga Tuhan sendiri yang Menjawab melalui waktu
dan hingga waktu sendiri yang membuktikan kesabaranku, penantianku
Semoga Tuhan Mendengar dan Memberikan yang terbaik
Kau sangat benar,,
"biarkan kenetralan ini berjalan, dan biarkan waktu yang menentukan."

Jika kau menjaga secercah cahaya lilin yang kau tebarkan,
maka aku pun juga menjaga diriku sebisa mungkin bercahaya

Jika kau bertahan atas penantian yang kau alami,
maka aku pun juga menanti dengan kesabaran dan keikhlasan

Karena kita, selama ini,
saling mendukung dengan cara yang indah
dengan energi unik yang kita pancarkan
melalui cahaya-cahaya 'lilin' dari dalam diri kita



(didedikasikan untuk seorang 'lilin' yang mengambil hati saya) : )